sekilas info

Kamis, 29 Desember 2011

Biografi Otto Suantika

 
Nama : Siauw Tik Kwie/Otto Suantika
Lahir  : Surakarta,21 Juni 1913-1988 ),
belakangan ini  dia mengganti namanya menjadi Otto Suastika
 adalah seorang pelukis realis terkemuka Indonesia
.
Masa kecil  Masa kecil 
Siauw Tik Kwie yang mempunyai tiga orang saudara - dua orang perempuan dan seoranglaki-laki - lahir dari ayah yang bernama Siauw Gwan Lie, dan ibunya Poa Tjin Nio yangmampu membaca aksara Jawa(Hanacaraka). Di masa kecilnya, Tik Kwie belajar di sekolah Tiong Hoa Hwee Koan. Selain pelajaranyang biasa diberikan di sekolah-sekolah lainnya, Tik Kwie memperoleh pelajaranmelukis dari guru-guru yang handal.Pelajaran melukis yang diperolehnya di sekolah, pengalamannya menonton operaTionghoa, dan kegemarannya mengumpulkan gambar – semuanya merupakan dasarkecakapan yang kelak menjadi bekal hidupnya kelak.Pada usia 12 tahun, ia diajak oleh seorang pelukis kenamaan, Liem Too Hien dan seorangsiswa kung fu, Kwik Hway Hien, pergi menemui Tan Tek Siu Sian di Rejoagung dekat Tulung Agung. Tan Tek Siu Sian adalah pertapa sakti yang pantang berbicara. Guapertapaannya dihiasi dengan lukisan-lukisan legenda Tionghoa. Di tempat itulah TikKwie diperlihatkan oleh Liem Too Hien bagaimana cara membuat lukisan legenda itu.Ketika berumur 14 tahun, Tik Kwie berhenti sekolah. Ia kemudian bekerja denganmembantu pamannya berjual-beli hasil bumi di desa Salam, Surakarta. Setahun kemudiania pindah ke Wonogiri dan bekeja di perusahaan seorang pamannya yang lain, yaitu Jamu Jago. Di kota ini ia mulai terlibat dalam membuat ilustrasi untuk Majalah MoestikaRomans, yang dipimpin oleh Kwee Tek Hoay, seorang tokoh Tridharm

Aktif dalam keagamaan Aktif dalam keagamaan Aktif dalam keagamaan Aktif dalam keagamaan
Pada1936, Kwee Tek Hoay pindah ke Cicurug,Sukabumi, sehingga Siauw beralih pekerjaan ke biro iklan seperti Exelcior, Gestetner, A.A. de Lamar, de Unie, Preciosa,dan Kolff.Pada tahun1938, Siauw menikah dengan Tan Poen Nio, yang masih mempunyaipertalian keluarga dengannya. Mereka dikaruniai dua orang anak perempuan.Ketika Perang Pasifik meletus (1942 ), Siauw membawa keluarganya pindah kembali keSurakarta dan di sana ia bergabung dengan
Kay Kio Sokai di bagian kesenian, dan denganorganisasi keagamaan Khong Kauw Hwee (Perhimpunan agama Kong Hu Cu). Untukmenghidupi keluarganya, Siauw memberikan kursus melukis, sementara istrinyamemberikan kursus menjahit. Ia tetap berhubungan dengan Kwee Tek Hoay danmembantu peredaran buku-bukunya di Surakarta.
Ikut berjuangIkut berjuangIkut berjuangIkut berjuang
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Siauw turut berjuang bersama Tony Wen dan teman-temannya yang lain dengan membentuk Serikat Rakyat dan BuruhTionghoa yang membantu pihak Republik baik secara moril maupun materi. Karenaketerlibatannya dalam perjuangan, pada1946Siauw diangkat menjadi anggota DPRDSurakarta. Oleh masyarakat Tionghoa yang pro-Republik, Siauw diangkat sebagaianggota Presidium Panitia Penolong Korban Perang yang membantu menangani parapengungsi sebagai wakil masyarakat Tionghoa.
Kegiatan di masa tuaKegiatan di masa tuaKegiatan di masa tuaKegiatan di masa tua
Sebagai pelukis, Siauw Tik Kwie pernah empat kali mengadakan pameran tunggal diBalai Budaya, Jakarta. Pamerannya yang terakhir diadakan pada1980, dan diresmikanoleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaanwaktu itu, Dr.Daoed Joesoef , dan disponsori oleh Jusuf Wanandi, SH (Liem Bian Kie, SH).Siauw juga aktif menerjemahkan pikiran-pikiarn Ki Ageng Suryomentaram yangkemudian diterbitkan olehYayasan Idayu, Jakarta.
Masukkan Alamat Blog/Web Max 10 Url:
(

1 komentar:

  1. yang berminat mengkoleksi karya Siauw Tik Kwie / Otto Suantika
    kami mempunyai 81 lukisan karya Siauw Tik Kwie / Otto Suantika
    silahkan hubungi 081381719666

    BalasHapus